Suhu Udara Global Akan Naik Sampai 6 Derajat Pada Abad Ini


Suhu udara global akan naik jauh lebih tinggi daripada yang diperkirakan. Dua ribu ilmuwan dan tokoh terkemuka lainnya berkumpul di Copenhagen, Denmark, minggu ini untuk mempelajari ilmu perubahan iklim terbaru yang disebut oleh para ahli sekarang konferensi “Akhir Dunia” karena data baru yang mencemaskan. Salah satu contohnya antara lain prediksi lama kenaikan 2 derajat Celsius dalam suhu dunia, yang tampaknya sekarang dianggap terlalu rendah. Kita sekarang menghadapi situasi dimana kita harus menghindari kenaikan 5-6 (derajat) Celsius suhu udara.”


Memperingatkan bahwa Kutub Selatan mencair lebih cepat daripada perkiraan. Hilangnya gletser di ujung Kutub Selatan mengakibatkan kenaikan permukaan air laut 0,4 Mm per tahun."

Mereka mendapati, 3 juta sampai 5 juta tahun lalu, permukaan air laut cukup hangat untuk mencairkan banyak bagian es Kutub Selatan ketika CO2 atmosfir hanya sedikit lebih tinggi dibandingkan kondisinya hari ini.
Naish mengatakan es di bagian barat Antartika akan mencair sebelum lapisan es yang lebih besar di bagian timur Kutub Selatan karena es itu berada di bawah permukaan air laut dan menghangat bersama dengan air samudra.
Namun, ia mengatakan penelitian tersebut mengangkat pertanyaan yang tak terjawab mengenai berapa banyak CO2 atmosfir perlu naik untuk mencapai temperatur sampai 2 derajat celsius atau lebih.
Kondisi CO2 di atmosfir sekarang berjumlah 387 bagian per juta, naik dari sebanyak 280 bagian per juta pada awal Revolusi Industri.

Indonesia Paling Rentan Dampak Pemanasan Global


Perubahan iklim global yang terjadi dewasa ini membuat negara-negara di belahan dunia ini termasuk Indonesia rentan terhadap bencana. kemungkinan pemanasan global itu akan menimbulkan kekeringan, kelaparan, dan curah hujan ekstrem yang pada gilirannya akan menimbulkan risiko bencana. selama periode 2003-2005 di Indonesia telah terjadi 1.429 bencana. Sekitar 53,3 persen adalah bencana terkait dengan hidro-meteorologi, yakni banjir. "Pemanasan global ditandai dengan meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi, sebagai akibat peristiwa efek rumah kaca, yaitu terperangkapnya radiasi matahari yang seharusnya dipancarkan kembali ke angkasa luar, tetapi tertahan oleh lapisan akumulasi gas rumah kaca (GRK) di atmosfer," ungkap Yunus.
Tindakan aktif yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya perubahan iklim dan mengurangi dampak pemanasan global yakni dengan dilakukannya upaya penurunan emisi GRK.

Dunia Makin Hangat, Ukuran Bintang Mengecil

Perubahan iklim ternyata berdampak pada sejumlah spesies di berbagai penjuru dunia, mulai dari beruang kutub di Arktik hingga terumbu karang di laut tropis.

Dua perubahan ekologis yang tercatat adalah beberapa spesies—hewan ataupun tumbuhan—berpindah ketinggian juga berpindah derajat lintang mencari suhu yang sesuai. Perubahan lain yaitu siklus hidup sejumlah spesies berubah serta musim bunga dan migrasi burung-burung telah bergeser waktunya.

Sekarang ada perubahan ketiga, yaitu meningkatnya suhu bumi diiringi dengan mengecilnya ukuran organisme—baik ukuran komunitas maupun ukuran individu.

Hal itu diungkapkan pemimpin tim peneliti Martin Daufresne dari Cemagref Aix-en-Provence, lembaga penelitian milik Pemerintah Perancis. Hasil studi ini akan dimuat di jurnal ilmiah Proceedings of the National Academy of Sciences.

Penelitian dilakukan jangka panjang pada komunitas di perairan, meliputi bakteri, fitoplankton serta ikan yang hidup di sungai, danau, dan lautan. Menurut Daufresne, kelompok ikan di sungai-sungai di Perancis berkurang jumlahnya lebih dari 60 persen dalam penelitian selama dua dekade.

0 komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Label

Label

Label

Bagaimana menurut kamu about blog ini?

Pengikut

Lencana Facebook

welcome to my blog

thx for your visit and don't forget to follow me!
Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x

About this blog